Selasa, 15 Maret 2011

SAATNYA PEDULI AIR



Oleh: Arie Heraldin Hutama (Mahasiswa UII )

Indonesia dengan penduduk lebih dari 235 juta jiwa saat ini. Merupakan negara yang memiliki Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah, dibandingkan dengan negara-negara berkembang lainnya. Air misalnya, dimana air merupakan sumber daya yang dapat diberbaharui tanpa menunggu lama untuk ditunggu Akan tetapi air hingga saat ini begitu memprihatinkan. Dimana hingga sekarang ini masih banyak masyarakat indonesia masih mengalami kesusahan akses bersih. Seperti salah satunya MDGs mencatat pada pencapaian tahun 2010 di indonesia, rendahnya tingkat pemenuhan air minum dan sanitasi yang buruk serta beban utang luar negeri yang terus menggunung.
Bicara air pastinya kita bicara mengenai lingkungan. Bagaimana dampak air terhadap keberlangsungan ekosisitem alam. Kita ketahui perkembangan dewasa ini, isu air begitu memprihatinkan. Maka tidak heran, tanggal 22 maret kita ketahui sebagai hari air dunia. Dimana semua negara didunia juga turut andil dalam melaksanakan hari air dunia. Sebagai respon pencemaran akibat lingkungan yang tiada habisnya hingga abad 21 ini. isu pencemaran begitu memprihatinkan dimana negara-negara berkembang seperti indonesia merupakan negara tingkat pencemaran lingkungan begitu tinggi, akibat dari berbagai aktifitas perilaku masyarakat yang tidak disiplin seperti membuang sampah sembarangan, limbah, tidak adanya fasilitas pembuangan kotoran air yang seutuhnya (jamban) dan masalah penebangan pohon yang masal sehingga memperburuk kondisi bentang lingkungan alam.
Pemakaian air yang terlalu banyak juga mendasari air kini sebagai masalah serius, dimana isu pemanfaatan konsumsi air bagitu diperhatikan. Padahal kita ketahui air merupakan kebutuhan pokok manusia dari mandi, minum, dan berbagai macam kebutuhan manusia lainnya. Sehingga kebutuhan akan air bersih begitu penting, terutama disaat masyarakat tidak peduli akan manfaat air.
Dengan adanya hari air sendiri yang diadakan setiap tahun. Diharapkan masyarakat dunia khususnya di indonesia sadar dan peduli akan pentingnya akses air bersih, pada keberlangsungan hidup masyarakat dalam melakukan berbagai aktifitasnya. Sebab kita ketahui keadaan yang  ada terutama di desa-desa pinggiran sana masih banyak masyarakat menganggap biasa masalah air yang disebabkan tidak lain oleh faktor pengetahuan akan fungsi dan manfaat air secara luas. Sedangkan dikota-kota besar akses untuk mencari air bersih saja sulit, kalau ada juga pastinya kita harus membeli. Seperti yang terlihat pada pemandangan kota-kota besar seperti jakarta. Sudah hal biasa pemandangan yang kumuh dan jorok kita temui dikota besar seperti Jakarta. Tepatnya bila kita melihat sungai-sungi yang mengalir dijantung kota jakarta sebagai aliran yang menghubungkan muara air dengan laut.
Sehingga, berbagai macam kepedulian lembaga begitu tinggi yang eksis terhadap keberlangsungan alam. BORDA misalnya LSM yang berasal dari Jerman, yang bergerak atau ekspert pada masalah sanitasi, dalam waktu dekat ini akan mengadakan acara Grebeg Air atau Hari Air Dunia (World Water Day) bersama pemerintah kota Yogya. Dimana Grebeg Air adalah salah peringatan hari air sedunia dengan pendekatan local kota Yogyakarta. Dalam acara tersebut akan dilaksanakan pada hari minggu 20 maret yang bertempat di depan Monumen 1 Maret dan Depan gedung istana Agung Yogyakarta. Dimana diacara tersebut akan menampilkan berbagai pagelaran seperti antrian toilet terpanjang yang akan di catat oleh organisasi dunia worldtoiletqueue. Pameran toilet tradisional dari kampus- kampus terkemuka di Yogyakarya, dan berbagai macam komunitas yang turut andil dalam acara yakni komunitas sepedayang ada di Yogyakarta. Dengan tujuan memberikan pendidikan kepada masyarakat tentang pentingnya hari air, untuk meningkatkan kualitas kesehatan di masyarakat, untuk memastikan pemahaman bahwa kesehatan yang baik adalah investasi kehidupan, dan perubahan perilaku tentang kehidupan.
Dengan tema yang diangkat tahun ini adalah “air untuk kota, sebuah tantangan urbanisme dimana menyoroti masyarakat miskin perkotaan di dunia yang mengalami krisis air bersih dan sanitasi bentuk pencemaran lingkungan air. Begitupun masyarakat pedesaan yang mengalami problem masalah kesehatan dimana daerah-daerah pelosok masih belum menyadari pentingnya akan pemahaman tentang air bersih dan sanitasi lingkungan. Pengelolaan  air limbah, tinja saluran pembuangan, dan kesehatan masyarakat, yang bila diabiarkan akan timbul berbagai macam penyakit seperti diare,  bila mana dibarkan justru akan mengancam nyawa manusia.
Sehingga tujuan lingkungan hidup sehat, terutama sanitasi begitu dibutuhkan bagi keberlangungan kesehatan masyarakat indonesia tentunya. Maka tidak heran saat ini lembaga Internasional seperti UNICEF menggelontorkan dana sebesar $ 33.700.000 untuk memperluas akses terhadap pelayanan air dan sanitasi bagi kota miskin di Indonesia, dan pelayanan akses kepada orang-orang yang terbatas untuk layanan ini. 
Sebab tercatat pada harian  Pikiran Rakyat 2 mei tahun 2009 pemerintah kehilangan uang lebih dari Rp 58 triliun hanya karena masalah sanitasi yang buruk, sedang dalam jurnal nasional pada tahun 2010, pemerintah kehilangan dana Rp56 triliun setiap tahun juga karena masalah sanitasi yang buruk.
Dengan bantuan dan program-program kesehatan pencegahan lingkungan yang ada dan dukungan dari pemerintah pastinya diharapkan masalah pencemaran lingkungan terutama sanitasi dapat teratasi. Di tambah dengan adanya acara seperti Grebeg Air atau hari air dunia yang dalam waktu dekat ini akan diadakan di yogyakarta, diharapkan munculnya kepedulian bagi masyarakat akan selalu tanggap akan masalah berbagai kesehatan mengenai air dan sanitasi. Maka dari itu dukungan dan partisipasi kita dan masyarakat yogyakarta pada umumnya hadir dalam acara Grebeg Air. Siapa lagi kalau bukan kita sendiri, peduli air peduli berarti lingkungan.

Tidak ada komentar: